Monday, August 22, 2016

Muslimah Memanah, Mengapa Tidak?



Assalamu’alaikum dear Sisterfillah, 
Apa kabarnya hari ini? semoga Sisterfilllah semua sedang dalam keadaan sehat ya. Kurang lebih sebulan yang lalu, kita baru saja merayakan hari kemenangan. Dan pada bulan ini di tahun 1945, negeri kita memperoleh kemerdekaan. Sebuah nikmat yang pastinya harus kita syukuri. Karena saat ini kita sudah merdeka, kita bisa berkarya, melakukan aktivitas apapun tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan dari yang namanya penjajah. Banyak hal positif yang bisa kita lakukan untuk bisa memaknai kemerdekaan ini.
Nah, kali ini kami mau ajak Sisterfillah semua untuk melakukan aktivitas olahraga kesukaannya Rasulullah SAW, yaitu memanah. Olahraga memanah dilakukan oleh muslimah? Mengapa tidak?

source from Pinterest

Keutamaan Memanah
Rasulullah bersabda,
Setiap hal yang tidak ada dzikir kepada Allah adalah lahwun (kesia-siaan) dan permainan belaka, kecuali empat: candaan suami kepada istrinya, seorang lelaki yang melatih kudanya, latihan memanah, dan mengajarkan renang"
-Riwayat Imam An Nasa'i-

Islam sebagai agama yang Syamil  (lengkap) dan Mutakammil  (sempurna) juga memperhatikan aspek jasmani umatnya.  Allah Subhana wa Ta’ala  secara tersirat dalam Al qur’an menyuruh ummat-Nya untuk juga memperhatikan aspek jasmaninya. 

Misalnya dalam Al Qur’an surat Al Anfal ayat 60, secara tidak langsung disampaikan bahwa meskipun ummat Islam dalam keadaan aman-aman saja dan damai, tetap diperintahkan untuk selalu dalam kondisi siaga  dan selalu berlatih secara fisik secara berkesinambungan sehingga kebugaran diri tetap terjaga dan dalam keadaan maksimal. 

Manfaat Memanah
Belajar Memanah dapat melatih emosi dan fisik untuk meletakkan target pada sasaran. Memanah sangat menitik-beratkan keseimbangan tubuh. Maka jika pemanah emosinya tertekan, maka panahan amat mudah tersasar. Secara tidak langsung, olahraga ini melatih manusia untuk tenang dan menstabilkan emosi. Individu yang tidak tenang, ceroboh, pemarah, kurang sabar atau kurang sehat mentalnya tidak akan menjadi pemanah yang baik. 
Perbuatan melenturkan anak panah di busurnya, kemudian melepaskannya perlu satu kekuatan fisik, olahraga ini juga satu latihan holistik kepada diri seseorang dari segi fisik dan mental.


Untuk para muslimah yang ingin belajar memanah, kini sudah bermunculan loh komunitas atau klub panah yang bisa memfasilitasi sisterfillah untuk menekuni olahraga ini. Diantaranya ada :

  1. Muslimah academy yang berlokasi di Muslimah Center Daarut Tauhid Jl. Geger Kalong, Bandung. Di Muslimah Acamedy ini, selain olahraga memanah, juga diajarkan tentang berkuda, materi tahsin, dan kajian tauhid. In shaa Allaah bermanfaat untuk kita semua J
  2. Joss Archery Club di daerah Kebagusan. Jadwal latihannya setiap hari Ahad mulai jam 9 pagi.
  3. Untuk daerah Depok, ada Islam Movement Archery Club (IMAC).
  4. Ada juga di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru. Biaya Rp 400.000 selama 2 bulan latihan.
  5. Untuk daerah Cipaku yang lokasinya dekat Pasar Santa ada Daarut Tauhid. Biaya Rp 100.000 untuk satu kali pertemuan.
  6. Di Bekasi ada di lapangan futsal Estudia Summarecon Bekasi. Jadwal latihan setiap sabtu dan ahad mulai jam 8 pagi sampai dengan selesai.
  7. Di Tangerang ada yang namanya Mustang (Muslimah Tangerang). Jadwal latihan setiap dua minggu sekali. Biaya Rp 25.000 per pertemuan.
  8. Untuk daerah Bogor ada di SDIT Al-Kausar. Jadwal latihan setiap hari Sabtu.
source from @lisryanaila

Gimana, makin semangat untuk mencoba olahraga memanah  kan? Selamat mencoba ya Sisterfillah..

Love,

SLS Team


Contributor : Dina Amalia
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Reference:

Sunday, August 14, 2016

Busana Syar’i: Bentuk Kemerdekaan Wanita Islam



Assalamu’alaikum dear Sisterfillah,
Pernahkah Sisterfillah menghadapi pertanyaan mengenai busana syar’i yang Sisterfillah kenakan dari orang yang belum mengerti?
Busana muslimah syar’i menjadi pertanyaan bagi perspektif dunia barat yang begitu mengagungkan kebebasan. Ketika kita bersinggungan dengan mereka, pertanyaan mengenai jilbab seringkali muncul.  Busana muslimah syar’i dianggap sebagai simbol penindasan oleh kaum pria. Terlebih lagi, mereka beranggapan bahwa wanita muslim adalah warga kelas dua dalam agama Islam.
Sisterfillah pasti sudah mengerti betul, bahwa busana syar’i yang kita kenakan, tidaklah mengekang kebebasan seorang muslimah. Sebaliknya, berbusana syar’i merupakan sebuah bentuk kebebasan seorang muslimah.



Membebaskan dari Opini Masyarakat Mengenai Penilaian Fisik terhadap Perempuan
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (QS. Al-An’am: 116)
Suka atau tidak suka, seringkali kita masih menemukan penilaian berdasarkan tampilan fisik seseorang. Seringkali, pasar mendorong perempuan untuk menjadi tidak bangga terhadap dirinya sendiri. Pasar membentuk perspektif masyarakat mengenai bagaimana penampilan fisik yang ideal bagi seorang perempuan. Hal ini membuat perempuan membandingkan dirinya dengan anggapan ideal masyarakat dan menjadi tidak puas dengan kondisi fisik dirinya sendiri.
Hal tersebut tentu tidak perlu dialami oleh seorang muslimah yang berbusana syar’i. Dengan mengenakan busana yang sesuai dengan tuntunan Al Qur’an, muslimah terbebas terhadap opini masyarakat mengenai mode rambut ataupun baju yang sedang tren di dunia saat ini. Dengan mengenakan busana syar’i, secara penglihatan/fisik, semua perempuan adalah sama, yang membedakan adalah kepribadian dan kecerdasannya. Sementara bagi Allah Subhana wa Ta’ala, yang membedakan adalah ketakwaannya.


Membebaskan Diri dari Menjadi Konsumsi Publik
”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu.” (QS. Al Ahzab: 59)
Busana syar’i menjadi simbol bahwa tubuh seorang perempuan tidak dimaksudkan untuk menjadi  konsumsi publik. Busanan syar’i, merupakan bentuk pengakuan bahwa perempuan seharusnya dihormati dan tidak diganggu. Berbusana syar’i membuat seorang muslimah terjaga dari pandangan lelaki. Dengan mengenakan busana syar’i, seorang muslimah terbebas dari konsumsi publik.


Bentuk Kebebasan dalam memilih:  untuk menaati perintah Allah Subhana wa Ta’ala
Satu hal yang terpenting sisterfillah, luruskan niat berbusana syar’i hanya untuk mendapatkan ridho  dari Allah Subhana wa Ta’ala. Tentu Allah Subhana wa Ta’ala menginginkan kita mematuhi perintahNya, semata-mata karenaNya, bukan karena faktor duniawi lainnya. Seperti hanya untuk menyenangkan hati orang tua, suami, lingkungan dan lain sebagainya. Pilihan untuk berbusana syar’i, sebenar-benarnya adalah membebaskan kita dari ekspektasi duniawi dan memfokuskan diri hanya kepada ridho Allah Subhana wa Ta’ala


Busana Syar’i sebagai Identitas Seorang Muslimah
Sisterfillah, bagaimanapun, busana menunjukkan identitas seseorang. Demikian halnya dengan busana syar’i yang kita kenakan. Dengan mengenakan busana syar’i. sesorang akan mudah mengetahui bahwa yang mengenakannya adalah seorang muslimah. Maka, jangan lupa ya untuk selalu mengenakan perhiasan wajib berupa akhlak mulia yang mencerminkan nilai-nilai ajaran Islam.
Walaupun busana syar’i sedang tren di pasaran saat ini, bukan berarti ketika tren berakhir, maka cara berpakaian syar’i kita juga turut berakhir. Jaga keistiqomahan kita, salah satunya dengan memperbanyak berteman dengan teman-teman yang lebih baik tingkat keimanannya dari kita. Dengan demikian kita akan termotivasi –setidaknya– untuk menjadi setingkat keimanannya dengan mereka. Semoga kita bisa bersama-sama belajar untuk menjadi lebih baik ya Sisterfillah.

Love,

SLS Team

Contributor : Paramitha Yanindra Putri
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Reference:
Muslimah or id
Edition cnn com
rumaysho com