Monday, July 18, 2016

Syar'i for Office Look



Assalamu'alaikum sisterfillah,

Kali ini mari kita membahas hal-hal seputar hijab, yang semoga saat membacanya nanti, ada keyakinan yang bertambah bahwa segala yang Allah syariatkan, sejatinya tak ada yang memberatkan lagi merugikan, InsyaAllah.

Jika wanita terkadang diidentikkan dengan kesetiaan, maka setidaknya hal tersebut terlihat dari kerelaan hati muslimah untuk berhijab, menutupi perhiasan yang seharusnya bisa saja ia banggakan. Bukankah sangat menakjubkan disaat bisa saja ia berbangga diri dengan kelebihan fisiknya, atau merasa tersanjung dengan pujian-pujian lawan jenisnya, tapi ia memilih tawadhu' dan berpuas diri hanya dengan pujian dan ridha dari Rabb nya saja, MasyaAllah.

Nah, lantas seperti apa berhijab yang disyariatkan dalam islam?, berikut adalah landasan dan perintah berhijab sesuai syariat:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Ahzab: 59)

Dari ayat diatas dan juga di QS. An-Nur ayat 31, kita diperintahkan untuk mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh, menutupkan hijab (khimar) ke dada dan tidak memperlihatkan perhiasan kecuali bagian yang diperbolehkan terlihat yaitu muka dan telapak tangan. Selain itu hijab sejatinya juga tidak tipis dan tidak membentuk tubuh.

Sisterfillah, alhamdulillah momentumnya begitu pas. Setelah kita menempa diri beribadah selama bulan Ramadhan, sampai akhirnya kita bisa merasakan kemenangan di hari yang fitri, maka sebelas bulan setelah Ramadhan adalah pembuktian bahwa kita sudah berhasil menjadi manusia yang lebih baik.

Keistiqamahan kita dalam beribadah saat bulan Ramadhan tetap kita lanjutkan di bulan-bulan setelahnya. Serta kita tingkatkan salah satunya dengan berhijrah menuju hijab syar'i dimanapun kita berada, termasuk saat kita bekerja. Berbahagialah bagi orang-orang yang istiqamah dan meneguhkan pendirian mereka dijalan Allah, karena balasan yang Allah janjikan adalah surga, sebaik-baik balasan dari Allah.

Nah, Syar’i Lifestyle punya beberapa tips nih agar Sisterfillah terlihat fresh dan cantik saat masuk kantor:

1. Padukan outerwear dengan rok atau sleeveless dress
Padukan rok A line atau dress tanpa lengan (sleeveless dress) dengan outerwear yang tidak terlalu panjang untuk mendapatkan penampilan yang sederhana dan tetap syar’i. Outerwear dapat menutupi lekuk tubuh dan membuat penampilah tetap rapih dan stylish. Hindari outerwear berbahan kaos karna akan membuat kesan terlalu santai. Terakhir cukup pakai hijab bentuk pashmina atau segiempat dengan styling hijab menutupi dada.


Photo: @fitriaulia_


2. Rok dan tunik, kenapa tidak?
Kali ini kita bisa menggunakan rok dengan model yang tidak terlalu lebar (H line), lalu padukan dengan tunik selutut. Untuk menambah kesan rapih dan formal, pilih tunik yang memiliki aksen ikat atau pita dipinggang, namun dengan hasil akhir yang tidak membentuk tubuh. Mungkin akan telihat seperti memakai coat dengan aksen belt ala muslim dingin. 

Untuk hijab, kita bisa menggunakan hijab segiempat yang di styling seolah-olah sebagaimana kita memakai pashmina. Hijab segiempat tidak harus digunakan dengan cara dilipat menjadi segitiga. Cukup lipat hijab segiempat membentuk persegi panjang dan pakai sebagaimana memakai pashmina. Gunakan hijab segiempat dengan ukuran yang lebar (misal 120x120cm) agar tetap syar'i saat digunakan.




3. Padukan hijab syar’i bermotif dengan abaya polos
Ya ini adalah salah satu tips termudah, ambil abaya polos dan padukan dengan hijab syar’i motif. Perpaduan hijab motif dengan abaya polos akan menghasilkan kesan yang fresh dan tidak monoton. Pastikan abaya yang digunakan tidak ketat dan tidak membentuk lekuk tubuh ya.


Photo: @fitriaulia_


Pastinya sudah banyak inspirasi ya untuk memulai berhijab syar'i dimanapun termasuk saat di kantor. Semoga Allah senantiasa memberikan kita hidayah dan kekuatan dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin


Contributor: Dwi Purwani
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Wednesday, July 13, 2016

Menjaga Silaturahim Antar Generasi



Dear Sisterfillah,
Baru seminggu lalu kita merayakan hari kemenangan Idul Fitri.  Masih terasa suasana silaturahim yang menyenangkan. Hari Idul Fitri memang identik dengan silaturahim dan berkumpulnya keluarga besar. Bagi mereka yang merantaupun akan berusaha meluangkan waktu, materi, serta kepentingan-kepentingan lain demi berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Lebaran menjadi moment yang ditunggu-tunggu untuk merasakan indahnya kebersamaan dengan keluarga besar.



Bagi sisterfillah yang sudah berkeluarga dan telah memiliki anak, saat-saat ini bisa dijadikan ajang untuk melatih sosialisasi sekaligus memperkenalkan anak dengan keluarga besarnya. Kemampuan ini penting dimiliki si kecil lho sisterfillah. Selain mengasah rasa percaya diri ananda saat berinteraksi dengan banyak orang dan lingkungan baru, ia juga sudah mulai diajarkan sejak dini untuk menjaga tali silaturahim dengan generasinya di keluarga besar. Fakta yang menyedihkan saat ini, beberapa anggota-anggota keluarga muda sudah tidak saling kenal dengan silsilah keluarganya. Alhasil, setelah generasi yang tua-tua sudah tiada, terputuslah hubungan keluarga. Wuahh..jangan sampai yah sisterfillah seperti itu.. Allah dan Rasulullah pun sangat menganjurkan kita untuk memelihara silaturahim.

Maka apa kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturahim? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka. “ (Muhammad : 22-23)

Dan bertakwalah kamu kepada Allah yang dengan namaNya kamu meminta-minta dan peliharalah silaturahim.” (Annia : 1)

Nah, sekarang moment silaturahim dengan keluarga besar alias lebaran sudah lewat. Sebagian dari sisterfillah mungkin ada yang punya pengalaman seperti ini :

Lebaran kemarin anakku sudah berani berbaur dengan anggota keluarga yang berkumpul. Ia mudah bergabung dan tahan berlama-lama saat bermain dengan sepupu-sepupunya. Saya dan suami tidak kesulitan untuk meninggalkannya saat bermain, sementara kami melakukan aktivitas yang lain.”



Wuaaah..Alhamdulillah yaaa kalau ananda sudah terampil bersosialisasi. Eiiitss..tapi jangan terlalu senang dulu yaa! Masih ada PR  untuk sisterfillah dan suami lho! PR nya yaitu, sisterfillah dan suami diharapkan memberi ananda lebih banyak kesempatan agar lebih sering bertemu dan berinteraksi dengan keluarga besar. Misalnya, mengajak ananda berkunjung ke rumah kerabat setiap akhir atau awal bulan di akhir pekan. Akan lebih baik bila membawa sedikit oleh-oleh, seperti makanan, mainan, buku bacaan atau lainnya. Dengan begini, juga menstimulasi ananda lebih care dengan sesama terutama saudaranya sendiri. Dan pastinya, kerabat yang dikunjungi juga merasa senang karena diperhatikan oleh kita yaa!! J

Disisi lain, ada dari sisterfillah yang justru merasakan pengalaman tidak menyenangkan saat mengajak ananda bersilaturahim lebaran kemarin. Seperti yang dialami oleh salah satu sisterfillah :

Duh..anak saya susah banget untuk bisa dilepas. Dari awal datang sampai akhir, terus aja baju saya dipegangin. Boro-boro mau main sama sepupu-sepupunya, salaman sama anggota keluarga aja menolak. Saya dan suami jadi malu sendiri sama perilakunya.”



Hmm…kalau dari sisterfillah ada yang mengalami hal ini, STAY COOL dulu yaaa!! tarik napas dalam, tidak perlu bersedih atau kesel dan marah-marah sama ananda. Efeknya nanti ananda bisa tertekan dan justru membuat pengalaman silaturahim menjadi hal yang traumatis bagi ananda. Ingat yaaa, bukan sisterfillah aja yang ngalamin ini sendiri karena pada beberapa anak memang ada yang membutuhkan waktu dahulu untuk bisa adjust sama lingkungan baru. Kalau gitu, apa donk yang harus dilakukan? Yuk, simak beberapa tipsnya :

1.      Rekam Jejak
Foto-foto atau video yang terekam ketika lebaran sebaiknya dijadikan alat untuk membantu ananda kenal siapa saja anggota keluarganya. Agar lebih menarik, sisterfillah boleh lho sambil bercerita tentang sedikit karakteristik tiap anggota keluarga yang ananda lihat. Ini bisa memudahkan ananda mengenali dan mengingat nama.




2.      Berteman dengan Teknologi 
Manfaatkan telepon, video call dan alat komunikasi lainnya sebagai media ananda berkomunikasi dengan keluarga terutama yang berada di luar kota atau luar negeri. Jadi, ananda pun tidak asing dengan keluarganya yang berada jauh dari rumah.

3.      Home Visit
Practice makes perfect! Jadi, ajak ananda latihan sosialisasi dengan lebih sering meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah kerabat atau boleh juga janjian ketemu di suatu tempat. Dengan pembiasaan, Insha Allah ananda akan lebih terampil dan percaya diri untuk berinteraksi dengan siapapun.


4.      Family Tour
 Sisterfillah bisa memberi ide pada keluarga untuk merencanakan acara seseruan keluar kota bareng atau menginap di suatu villa bersama dengan keluarga besar. Selain menjadi lebih lekat, moment-moment kebersamaan yang indah akan meninggalkan pengalaman positif pada ananda. Lalu akan muncul rasa sayang dan rindu pada diri ananda akan kehadiran saudara-saudaranya.

Mudah bukan? Yuukk..kita terapkan supaya ananda bisa lebih PD dan eksis di keluarga besarnya!!
Dan yang terpenting, silaturahim tetap terjaga dari generasi ke generasi
In shaa Allah, Aamiin..

Contributor: Alfa Mardhika, M.Psi, Psikolog
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Sunday, July 3, 2016

Mengintip Kuliner Khas Lebaran ala Timur Tengah



Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar..
Laa Ilaha Illallahu Allahu Akbar..
Allahu Akbar Walillahilhamd..

Assalamu’alaikum, Sisterfillah..
Tidak terasa kita hampir sampai di penghujung bulan suci Ramadhan. Seluruh umat Islam bersiap dengan suka cita menyambut hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H yang hendaknya kita sambut dengan penuh rasa syukur dengan mengumandangkan takbir dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Idul Fitri, berasal dari kata 'Ied yang berarti hari raya, sedangkan Fithr yang berarti makan atau makanan. Dari Abu Hurairah berkata :“Bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda : "Puasa itu adalah hari di mana kalian berpuasa, dan ( ’Iedul ) Fitri adalah hari di mana kamu sekalian berbuka…" ( HR. Tirmidzi dan Abu Dawud, shahih ). Oleh karena itu, makna yang tepat dari “Idul Fitri” adalah kembali berbuka ( setelah sebelumnya berpuasa ).

Di beberapa negara dengan penduduk mayoritas muslim maupun minoritas merayakan Idul Fitri dengan tradisi dan kuliner yang berbeda. Bicara kuliner khas lebaran, setiap negara memiliki ciri khas kuliner nya masing – masing. Kali ini, yuk kita intip beberapa makanan khas lebaran di beberapa negara di Timur Tengah.

1. Arab Saudi
Nasi Kabsa
Kalau di Indonesia ada nasi kebuli, di negara tempat tumbuh dan berkembangnya Islam yaitu Arab Saudi terdapat nasi kabsa. Nasi kabsa terbuat dari beras basmati yang berbeda dengan beras yang umum kita konsumsi di Indonesia. Basmati memiliki bentuk yang panjang dan ramping serta tekstur beras ini ketika dimasak akan menjadi pera atau kering. Basmati ini nantinya diberi bumbu rempah – rempah seperti cengkeh, lada hitam, kayu manis dan kunyit yang akan menghasilkan aroma rempah yang tajam pada nasi serta tambahan kismis. Di Arab, nasi kabsa disajikan bersama daging sapi, daging domba atau daging unta dan dihidangkan di dalam nampan besar yang dapat dinikmati banyak orang.



Ka’ak
Wilayah Timur Tengah identik dengan rempah – rempah nya, sampai – sampai kue kering pun diberi tambahan rempah sebagai aroma. Ka’ak, banyak dijumpai saat hari raya Idul Fitri di Arab Saudi. Ka’ak terbuat dari campuran tepung, gula, telur ayam dan minyak samin dan identik dengan penambahan rempah seperti kayu manis, pala, cengkeh dan jinten sehingga cocok dijadikan penghangat tubuh. Ka’ak juga sering dijumpai dengan tambahan isian di dalamnya, seperti kurma maupun kacang pistachio.

2. Turki
Lokum
Perayaan hari raya Idul Fitri di Turki identik dengan festival bernama Seker Bayrami atau festival gula, dimana masyarakat Turki menyajikan beragam kudapan manis untuk menjamu tamu – tamu mereka, seperti salah satunya adalah lokum. Jika di Indonesia ada moci, maka di Turki juga tidak mau kalah dengan menampilkan sajian lokum ini. Seperti hal nya moci, lokum terbuat dari campuran tepung jagung atau kanji dan gula. Disuguhkan dalam berbagai warna dan rasa dengan bentuk kotak – kotak kecil dan dilapisi dengan tepung gula agar tidak lengket. Rasa tradisional yang disajikan biasanya bergamot orange, lemon atau rose water.


Baklava
Hidangan manis ini sering dijumpai pada bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri di Turki. Baklava terbuat dari fillo pastry atau adonan yang berlapis lapis dengan isi campuran kacang – kacangan seperti pistachio dan kenari dan ditambah pemanis seperti sirup gula atau madu. Di Turki sendiri Baklava biasa disajikan dengan teh dan kaymak, yaitu krim kental yang terbuat dari lemak sapi, domba, atau kerbau.

3. Mesir
Kahk
Kahk / Kahka, kue kering atau biskuit dalam bahasa Arab ini secara khusus hanya dibuat pada saat lebaran di Mesir. Terbuat dari campuran adonan tepung, ghee atau butter, susu, gula dan kayu manis yang kemudian diisi dengan kurma atau buah – buahan kering lainnya, kacang ataupun agameya yaitu madu yang dibuat khusus sebagai bahan isian. Kahk juga sering disajikan tanpa isian dan hanya dibalut dengan gula bubuk.


Moussaka
Sisterfillah pasti tidak asing lagi dengan hidangan lasagna dari Italia yang terbuat dari pasta lasagna itu sendiri, yang dibuat berlapis dengan tambahan bolognaise atau saus daging sapi cincang dan bechamel sauce. Negara Mesir juga punya versi lasagna sendiri yang biasa dihidangkan pada saat lebaran, loh. Moussaka, hidangan yang terbuat dari lapisan terong yang digoreng, saus tomat dan daging sapi cincang yang kemudian di panggang.


5. Iran
Biryani
Biryani pertama kali diperkenalkan di India dan Pakistan, tetapi sekarang hidangan ini juga banyak ditemui di wilayah Timur Tengah. Nasi biryani identik dengan tambahan rempah, kismis dan saffron untuk pewarna alami kuning pada nasi serta olahan daging sapi, kambing atau domba.

Jika dilihat dari hidangan utama pada saat lebaran banyak sekali makanan yang mengandung lemak tinggi dari olahan daging ayam, daging sapi maupun kambing. Untuk Sisterfillah yang enggan mengkonsumsi terlalu banyak lemak jenuh pada saat lebaran, kita bisa loh membuat salah satu hidangan Timur Tengah di atas dengan hanya menggunakan sayuran sebagai pengganti olahan daging. Syar’i Lifestyle ingin berbagi resep Biryani hanya dengan mencampurkan sayuran pada nasi. Jadi, kita bisa mengkonsumsi makanan bebas lemak di hari lebaran dan tidak khawatir berat badan akan bertambah drastis setelahnya. Berikut bahan dan cara membuatnya:

Recipe :
Vegetable Biryani

Bahan bumbu halus :
¼ bawang bombay                                                      350 gram beras basmati
2 siung bawang putih                                                  1,4 liter air
1 sdt jahe cincang                                                       2 buah wortel, iris tebal
1 sdt jinten bubuk                                                       225 gram buncis, potong 2,5 cm
1 sdt ketumbar bubuk                                                 ½ kembang kol
1 sdt kunyit bubuk                                                      2 buah cengkeh
½ sdt cabe bubuk                                                        ¼ sdt kapulaga
Garam dan merica bubuk secukupnya                                        2 sdm air jeruk nipis

Cara Membuat :
1.    Masukan semua bahan bumbu halus ke dalam food processor dan haluskan sampai benar – benar halus;
2.    Setelah bumbu halus, masak bumbu dengan sedikit minyak selama 2 menit. Tambahkan 850 ml air lalu didihkan. Setelah mendidih dan bumbu matang, masukan wortel, buncis dan kembang kol masak dengan api kecil sampai sayuran empuk;
3.    Sementara itu, cuci beras sampai bersih dan masak dengan menambahkan 600 ml air, cengkeh, kapulaga dan garam. Masak selama 10 menit atau sampai beras menjadi tanak;
4.    Setelah nasi matang, keringkan nasi dan masukan ke dalam bumbu dan sayuran yang sudah dimasak sebelumnya lalu tambahkan air jeruk nipis. Masak dengan api kecil sampai nasi menjadi lunak dan kering.
5.    Vegetable Biryani siap di sajikan.

Sisterfillah, resep ini sangat mudah untuk dibuat dan bahannya pun mudah didapat. Dan satu hal yang penting Ukhti, apapun hidangan yang disajikan saat lebaran nanti, perlu diingat untuk tidak berlebih - lebihan dalam mengkonsumsinya kalau tidak ingin berat badan bertambah, dan yang utama karena Allah SWT tidak menyukai orang – orang yang berlebihan dalam segala suatu hal.

“...Dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang melampaui batas.” ( QS. Al – Maidah (5:87) ).

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap ( memasuki ) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang berlebih – lebihan.” ( QS. Al – A’raf (7:32) ).

Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H, Sisterfillah.


Contributor: Adinda Putri Palupi
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Reference: muslim or id ; arabic-food blogspot co id ; wikipedia com; Simple Healthy Eating by Parragon Book