Wednesday, July 13, 2016

Menjaga Silaturahim Antar Generasi



Dear Sisterfillah,
Baru seminggu lalu kita merayakan hari kemenangan Idul Fitri.  Masih terasa suasana silaturahim yang menyenangkan. Hari Idul Fitri memang identik dengan silaturahim dan berkumpulnya keluarga besar. Bagi mereka yang merantaupun akan berusaha meluangkan waktu, materi, serta kepentingan-kepentingan lain demi berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Lebaran menjadi moment yang ditunggu-tunggu untuk merasakan indahnya kebersamaan dengan keluarga besar.



Bagi sisterfillah yang sudah berkeluarga dan telah memiliki anak, saat-saat ini bisa dijadikan ajang untuk melatih sosialisasi sekaligus memperkenalkan anak dengan keluarga besarnya. Kemampuan ini penting dimiliki si kecil lho sisterfillah. Selain mengasah rasa percaya diri ananda saat berinteraksi dengan banyak orang dan lingkungan baru, ia juga sudah mulai diajarkan sejak dini untuk menjaga tali silaturahim dengan generasinya di keluarga besar. Fakta yang menyedihkan saat ini, beberapa anggota-anggota keluarga muda sudah tidak saling kenal dengan silsilah keluarganya. Alhasil, setelah generasi yang tua-tua sudah tiada, terputuslah hubungan keluarga. Wuahh..jangan sampai yah sisterfillah seperti itu.. Allah dan Rasulullah pun sangat menganjurkan kita untuk memelihara silaturahim.

Maka apa kiranya jika kamu berkuasa akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturahim? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka. “ (Muhammad : 22-23)

Dan bertakwalah kamu kepada Allah yang dengan namaNya kamu meminta-minta dan peliharalah silaturahim.” (Annia : 1)

Nah, sekarang moment silaturahim dengan keluarga besar alias lebaran sudah lewat. Sebagian dari sisterfillah mungkin ada yang punya pengalaman seperti ini :

Lebaran kemarin anakku sudah berani berbaur dengan anggota keluarga yang berkumpul. Ia mudah bergabung dan tahan berlama-lama saat bermain dengan sepupu-sepupunya. Saya dan suami tidak kesulitan untuk meninggalkannya saat bermain, sementara kami melakukan aktivitas yang lain.”



Wuaaah..Alhamdulillah yaaa kalau ananda sudah terampil bersosialisasi. Eiiitss..tapi jangan terlalu senang dulu yaa! Masih ada PR  untuk sisterfillah dan suami lho! PR nya yaitu, sisterfillah dan suami diharapkan memberi ananda lebih banyak kesempatan agar lebih sering bertemu dan berinteraksi dengan keluarga besar. Misalnya, mengajak ananda berkunjung ke rumah kerabat setiap akhir atau awal bulan di akhir pekan. Akan lebih baik bila membawa sedikit oleh-oleh, seperti makanan, mainan, buku bacaan atau lainnya. Dengan begini, juga menstimulasi ananda lebih care dengan sesama terutama saudaranya sendiri. Dan pastinya, kerabat yang dikunjungi juga merasa senang karena diperhatikan oleh kita yaa!! J

Disisi lain, ada dari sisterfillah yang justru merasakan pengalaman tidak menyenangkan saat mengajak ananda bersilaturahim lebaran kemarin. Seperti yang dialami oleh salah satu sisterfillah :

Duh..anak saya susah banget untuk bisa dilepas. Dari awal datang sampai akhir, terus aja baju saya dipegangin. Boro-boro mau main sama sepupu-sepupunya, salaman sama anggota keluarga aja menolak. Saya dan suami jadi malu sendiri sama perilakunya.”



Hmm…kalau dari sisterfillah ada yang mengalami hal ini, STAY COOL dulu yaaa!! tarik napas dalam, tidak perlu bersedih atau kesel dan marah-marah sama ananda. Efeknya nanti ananda bisa tertekan dan justru membuat pengalaman silaturahim menjadi hal yang traumatis bagi ananda. Ingat yaaa, bukan sisterfillah aja yang ngalamin ini sendiri karena pada beberapa anak memang ada yang membutuhkan waktu dahulu untuk bisa adjust sama lingkungan baru. Kalau gitu, apa donk yang harus dilakukan? Yuk, simak beberapa tipsnya :

1.      Rekam Jejak
Foto-foto atau video yang terekam ketika lebaran sebaiknya dijadikan alat untuk membantu ananda kenal siapa saja anggota keluarganya. Agar lebih menarik, sisterfillah boleh lho sambil bercerita tentang sedikit karakteristik tiap anggota keluarga yang ananda lihat. Ini bisa memudahkan ananda mengenali dan mengingat nama.




2.      Berteman dengan Teknologi 
Manfaatkan telepon, video call dan alat komunikasi lainnya sebagai media ananda berkomunikasi dengan keluarga terutama yang berada di luar kota atau luar negeri. Jadi, ananda pun tidak asing dengan keluarganya yang berada jauh dari rumah.

3.      Home Visit
Practice makes perfect! Jadi, ajak ananda latihan sosialisasi dengan lebih sering meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah kerabat atau boleh juga janjian ketemu di suatu tempat. Dengan pembiasaan, Insha Allah ananda akan lebih terampil dan percaya diri untuk berinteraksi dengan siapapun.


4.      Family Tour
 Sisterfillah bisa memberi ide pada keluarga untuk merencanakan acara seseruan keluar kota bareng atau menginap di suatu villa bersama dengan keluarga besar. Selain menjadi lebih lekat, moment-moment kebersamaan yang indah akan meninggalkan pengalaman positif pada ananda. Lalu akan muncul rasa sayang dan rindu pada diri ananda akan kehadiran saudara-saudaranya.

Mudah bukan? Yuukk..kita terapkan supaya ananda bisa lebih PD dan eksis di keluarga besarnya!!
Dan yang terpenting, silaturahim tetap terjaga dari generasi ke generasi
In shaa Allah, Aamiin..

Contributor: Alfa Mardhika, M.Psi, Psikolog
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

No comments:

Post a Comment