Sunday, June 26, 2016

Agar Dompet Selamat Pasca Lebaran

Alhamdulillah kita sudah sampai pada 10 hari terakhir Ramadhan. Bisa dibilang ini masa kritis. Banyak godaan untuk jadi lebih konsumtif dengan alasan persiapan lebaran. Padahal Idul Fitri bukan alasan untuk menghambur-hamburkan uang. Ingat firman Allah SWT,

“...dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS Al Israa’ : 26 – 27)


Biar tidak bangkrut pasca lebaran dan kesel nunggu tanggal gajian, simak deh tips mengelola keuangan berikut:

1. Kenali batas dan buat budget khusus Idul Fitri

Setiap orang punya kemampuan berbeda. Jadi, ketahui batas budget kita. Ingat rumus ideal berikut : Penerimaan Tahunan ≥ Pengeluaran Tahunan.

Bagi karyawan, penerimaan tahunan bisa berupa THR, bonus akhir tahun, tunjangan cuti, dll. Dana ini digunakan untuk membayar pengeluaran tahunan seperti zakat (fitrah dan maal), pajak kendaraan, PBB, biaya pendidikan anak, Hari Raya (Idul Fitri & Idul Adha), liburan keluarga, dll. Ternyata bukan Idul Fitri saja kan... Nah, jangan lagi buat budget tak terhingga ya.

Selanjutnya, buat list pengeluaran Idul Fitri—sisihkan terlebih dahulu untuk zakat, lalu baru THR ART, mudik, makan besar keluarga, kue lebaran, angpao sanak saudara, hadiah orangtua/mertua, pakaian baru, hiburan, dll. Tentukan nominal untuk setiap pos pengeluaran dan patuhi! Sebelum shalat Ied, pastikan zakat fitrah kita telah tertunaikan agar setiap umat Islam merayakan Hari Raya dengan gembira.



2. Belanja boleh, asal tanpa stress

Belanja kebutuhan Ramadhan/Idul Fitri sebaiknya dilakukan sejak jauh-jauh hari. Kalau bisa sepanjang tahun, sambil menunggu mana yang sedang sale. Belanja dalam kondisi tenang tanpa diburu-buru membantu kita berpikir logis dan tetap berjalan sesuai budget. Kalau sudah terlambat? Hindarilah tempat belanja yang ramai. Online shopping bisa jadi pilihan. Jangan mudah tergiur iklan “Anda akan hemat Rp.XXX” atau “Discount on 2nd item”. Bukan hemat namanya kalau malah mengeluarkan uang lebih. Dan ingat, jangan berhutang!


 
3. Mudiklah dengan bijak

Mudik adalah tradisi yang sulit dihilangkan. Sayangnya, pos pengeluaran untuk mudik biasanya yang terbesar. Carilah tiket sepanjang tahun untuk mendapat harga termurah. Atau pilih tanggal kepulangan saat hari H. Sekarang ada banyak aplikasi online yang membantu. Pilihan lain adalah mencari tumpangan. Sisterfillah mungkin bisa menawarkan jasa menyetir atau patungan biaya bensin untuk mendapat jatah satu dua kursi.



4. Cari hiburan murah tapi meriah

Libur lebaran identik juga dengan tamasya ke tempat wisata. “Ingin bikin keluarga senang” sering jadi alasan untuk terus merogoh kocek. Cobalah kreatif tanpa perlu keluar banyak uang. Sisterfillah bisa memanfaatkan halaman rumah atau pergi ke taman kota yang gratis lalu membuat aneka perlombaan antar keluarga layaknya lomba tujuh belasan. Kegiatan seperti ini bisa jadi kenangan tak terlupakan.

 
5. Jangan tinggalkan kebaikan di Ramadhan

Sebagaimana pernah diungkap Forum Zakat Indonesia, penghimpunan dana zakat, infaq, shadaqah, dan waqaf (ziswaf) cenderung meningkat saat Ramadhan. Beberapa bahkan menyengaja menggenapi kewajiban zakat maal pada bulan ini dengan harapan ikut mendapat keberkahan Ramadhan. Mungkin dikarenakan ingin meneladani akhlaq Rasulullah SAW dalam hadits berikut,

“Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan kondisi beliau paling dermawan adalah di bulan Ramadhan...” (Shahih Muslim 4/1083)

Simpanlah semangat kedermawanan ini meski Ramadhan telah berlalu. Bukankah Rasulullah juga demikian. Tetap miliki alokasi sedekah pada pos pengeluaran bulan-bulan mendatang. Catat juga posisi asset Sisterfillah pada Ramadhan tahun ini. Informasi ini akan bermanfaat untuk menghitung kewajiban zakat maal pada Ramadhan tahun depan.


Semoga tips ini bermanfaat dan Sisterfillah selamat sampai tanggal gajian berikutnya ya..

Contributor: Meidhita Anjani Dewi
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah

Tuesday, June 21, 2016

Menjadi Semakin Suportif di 10 Hari Terakhir Ramadhan



Ramadhan perlahan beranjak pergi. Kini kita sudah berada di 10 hari terakhir Ramadhan. Perlahan masjid-masjid sudah tampak sepi. Kesibukan sudah semakin mengarah pada persiapan Idul FItri. Tapi relakah kita melepaskan Ramadhan begitu saja pergi?


Sesungguhnya hari-hari terakhir Ramadhan adalah momentum terpenting. Disitu ada Laylatul Qadr, malam yang lebih mulia dari 1000 bulan, yang Allah rahasiakan kapan persis terjadinya agar kita berlomba-lomba meraihnya. Agar malam Laylatul Qadr itu menjadi hadiah bagi yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkannya. (Cek Surah Al Qadr (97), 1-5)



Untuk Sisterfillah yang sudah berumahtangga, sepertinya 10 hari terakhir ini menjadi hari-hari yang hectic alias super rempong. Mungkin kita sudah memikirkan baju apa yang ingin dikenakan saat Lebaran, hadiah atau oleh-oleh apa yang harus dibawa saat berkunjung bersama keluarga, berkutat dengan mudik, dan lain sebagainya. Hal-hal tersebut adalah hal yang manusiawi dan wajar. Namun sebagai muslimah yang tahu betul keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan, kita tentunya tidak boleh terlena dengan hiruk pikuk dunia tersebut.


Nah sebagai perempuan yang super power dan punya kemampuan membelah diri dan membelah otak (ini beneran), di 10 hari terakhir Ramadhan para istri sholehah memiliki tugas untuk membangun iklim ibadah agar dapat lebih optimal dan dapat meraih esensi Ramadhan yang sesungguhnya. Terutama adalah karena momentum Ramadhan adalah momentum terbaik untuk mem-fitrah-kan hati, memperbaiki hubungan, menjernihkan pikiran, dan tentu meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. 


Apa saja sih kira-kira yang harus dilakukan seorang istri sholehah di 10 hari terakhir Ramadhan? Kuncinya yaitu “Be Supportive”. Berikut adalah 7 hal penting yang baiknya jangan sampai terlewatkan untuk ukhtifillah semuanya support secara lebih di 10 hari terakhir Ramadhan.


1. Support I’tikaf 
Dukung suami untuk I’tikaf. Rencanakan jadwal I’tikaf di awal 10 hari terakhir sehingga jadwal rutinitas dapat disesuaikan. Akan lebih baik lagi jika Sisterfillah turut ikut I’tikaf bersama suami, namun tentunya dengan mempertimbangkan kondisi yang ada (terutama apabila telah memiliki anak atau tanggungan lainnya).

2. Support Tilawah
Targetkan tilawah bersama pasangan. Jika perlu berlomba-lomba siapa yang lebih banyak tilawahnya, dengan hadiah seru yang disetujui bersama.


3. Support Shadaqah
Siapkan dana khusus yang lebih banyak untuk shadaqah di bulan Ramadhan. Ramadhan juga waktu yang tepat untuk mengajarkan anak bersedekah. Lebih baik lagi jika memungkinkan, adakan acara berbuka puasa bersama anak yatim di rumah.

4. Support Health
Jaga asupan gizi yang masuk di bulan Ramadhan, terutama di 10 hari terakhir yang membutuhkan kondisi fisik yang ekstra. Siapkan suplemen khusus, rutinkan konsumsi madu, dan pastikan untuk menambahkan menu buah di makanan antara berbuka dan sahur agar kondisi kesehatan tetap terjaga. (check out health-tips article here)

5. Support Silaturahim
Acara Buka Bersama dengan teman sejawat dan lainnya tentu adalah hal yang membawa keberkahan di bulan Ramadhan. Hal ini perlu didukung, tapi terutama usahakan untuk mencari lokasi yang dekat dengan mesjid agar ibadah tidak terbengkalai.

6. Support Heart
Biasakan memiliki quality time  dengan suami. Berbicara dari hati ke hati secara tulus, saling berterima kasih, dan saling meminta maaf. Mengutip Baron&Byrne, pakar Psikologi Sosial, bahwa hubungan yang dekat itu ditandai dengan saling ketergantungan, dimana dua orang saling mempengaruhi kehidupan satu sama lain, berbagi pemikiran dan perasaan mereka, serta terlibat dalam aktivitas bersama. (Social Psychology 10th Edition, 2003)

7. Support Yourself
Jangan lupakan kesehatan diri sendiri, perhatikan diri, terutama ibadah dan ke-optimal-an hubungan dengan Allah SWT saat Ramadhan. Sisterfillah adalah bagian yang sangat penting dalam keluarga dan masyarakat, sehingga kualitas kondisi Sisterfillah sangat berperan dalam berjalan baiknya berbagai aktivitas di muka bumi ini. Jadi, ingat diri sendiri tentu adalah hal yang sangat penting. Jauhi stres, nikmati setiap kegiatan, komunikasikan dengan suami atau orang terdekat jika membutuhkan bantuan. 


Demikian beberapa hal yang baiknya tidak terlewatkan untuk Sisterfillah support lebih lagi dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Semoga dengan ini, Ramadhan kita bisa lebih optimal ya dear Sisterfillah. 


Semoga Allah ridhai kita dan keluarga juga dengan Laylatul Qadr-Nya sehingga dapat merasakan kemenangan yang sesungguhnya, di hati, tubuh, dan jiwa. Dan terutama dapat merasakan ikatan yang lebih lagi dengan Allah, pasangan, keluarga, teman, sahabat, dan lingkungan sekitar. Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.
Semangat Sisterfillah! 
Salam SLS^^ 


Contributor: Vita Oktavianty
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi

Friday, June 17, 2016

Tetap Fit Mencapai Lailatul Qadr




Lailatul Qadar merupakan momen istimewa di bulan Ramadhan dimana kedatangannya banyak ditunggu dan dinantikan oleh kaum muslim. Lailatul Qadar disebut juga Malam Seribu Bulan, malam penuh kemuliaan dan keberkahan di bulan Ramadhan. Keberadaan Malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam surat Al-Qadr ayat 1-5 :


 [1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. [4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. [5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.



Kemuliaan Lailatul Qadar bisa didapat oleh siapapun yang mencarinya. Maka untuk dapat mencapai kemuliaan itu, kita harus bersungguh-sungguh mempersiapkan dari awal Ramadhan. Dalam artikel kali ini, Syar’i Lifestyle membagikan tips agar kita tetap fit selama Ramadhan untuk bisa mencapai Lailatul Qadar.

1. Menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan
Senang hati menyambut Ramadhan ternyata sangat berpengaruh pada kualitas berpuasa. Dengan hati senang epinefrin (adrenalin) tereduksi, endorphin (hormon yang timbul pada saat merasa senang) dan aktivitas glukagon (kadar gula darah) meningkat sehingga tubuh lebih kuat menghadapi puasa. Lebih hebatnya lagi ternyata organ-organ tubuh kita sangat senang menghadapi puasa. Lambung, usus, ginjal, liver, kulit adalah 5 organ yang paling senang menghadapi puasa setelah mereka diporsir tiada henti di bulan-bulan sebelumnya.

2. Jangan Tinggalkan Sahur.
Sahur merupakan salah satu rangkaian dalam ibadah puasa Ramadhan yang sangat disarankan. Kenapa sahur penting? Saat menjalankan puasa tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Untuk itu supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Untuk menu sahur sebaiknya pilih makanan yang mengandung serat, berprotein tinggi dan karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi untuk menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh selama berpuasa, serta jangan lupakan untuk mengkonsumsi vitamin dan hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terlalu manis dan berminyak.

3. Hindari kafein pada saat sahur.
Hindari minuman berkafein tinggi seperti kopi karena kopi akan membuat kita lebih cepat mengalami dehidrasi atau kehausan. Kalau ingin menikmati kopi di saat sahur, pastikan juga mengimbanginya dengan banyak asupan air  mineral.




4. Mengawali buka puasa dengan kurma dan air madu.
Kurma dan air madu dapat memulihkan kadar gula darah dengan cepat. 3-5 biji kurma setara 100-150 kalori dan merupakan pilihan cemilan terbaik karena selain rasanya yang enak dan mudah dicerna, kurma juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. 

5. Hindari makanan berat seperti nasi pada waktu berbuka. 
Baiknya laksanakan sholat Maghrib terlebih dahulu baru setelah itu makan. Biasakan untuk berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu, hal ini dikarenakan lambung kita butuh adaptasi untuk menyesuaikan kondisi lambung yang seharian kosong. Jangan sampai kita  langsung mengkonsumsi makanan berat karena itu bisa membuat pencernaan kita kaget, lambung bisa kaget karena harus langsung bekerja mencerna makanan setelah sebelumnya beristirahat bekerja sepanjang kita berpuasa.

6. Hindari berbuka dengan minuman dingin atau es.
Karena minuman dingin atau es bisa menyebabkan sirkulasi darah tidak optimal.

7. Kunyah makanan dengan baik
Mengunyah makanan dengan baik bisa membantu kerja pencernaan menjadi lebih ringan. Satu suap 33 kali kunyah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

8. Kurangi konsumsi makanan berlemak, makanan yang diawetkan, penyedap rasa, minuman bersoda dan bumbu berbau tajam (cuka, cabe dan asam).

9. Pada malam hari usahakan juga untuk banyak minum air putih atau air madu untuk memperlancar peredaran darah dan mencegah dehidrasi.

10. Jangan tinggalkan olahraga. 
Menjalankan puasa bukan berarti berhenti total berolahraga. Justru aktivitas fisik tetap dibutuhkan untuk menjaga kelancaran peredaran darah agar kita tidak mudah loyo. Namun untuk urusan ini pilih olahraga ringan yang tak membutuhkan energi berlebih, seperti lari-lari kecil atau jalan kaki. Sebaiknya lakukan olahraga menjelang waktu berbuka. Tarawih juga merupakan aktifitas yang dapat menjaga kebugaran.

11. Tidur yang cukup dan berkualitas akan membuat badan selalu fit selama menjalankan puasa Ramadhan. Tidur sebentar, maksimal 1,5 jam, sebelum atau setelah dzuhur (Tidur Qaylullah) sangat bermanfaat dalam menyimpan energi kita untuk beribadah di malam hari.

Itulah beberapa tips yang dapat Syar’i Lifestyle sampaikan untuk bisa membantu teman-teman semua agar tetap fit mencapai Lailatul Qadr. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sisterfillah dan bersama kita mencapai Lailatul Qadr.





Contributor: Dina Amalia
Syar’ah Advisor: Fathimah Syauqi

Reference: 
www clearspring co uk

Monday, June 13, 2016

Manfaat Mandi Setelah Sahur untuk Kecantikan


Assalaamu’alaykum sisterfillah, gimana shaumnya? masih terus semangat dong. masih semangat juga untuk menyantap sahur setiap hari kan? By the way, supaya wawasan sisterfillah makin bertambah tentang sahur, sepertinya ada baiknya  kita bahas sedikit ya tentang keutamaan sahur. Diantaranya :


Makan Sahur adalah barokah
Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : Aku masuk menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda. “Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan'” [Hadits Riwayat Nasa’i 4/145 dan Ahmad 5/270 sanadnya Shahih].
  

 
Allah dan Malaikat-Nya Bershalawat Kepada Orang-Orang yang Sahur
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur”.
[Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya (III/12-44) dengan sanad yang kuat].


 
Masya Allah.. Allah tuh perhatian banget ya sisterfillah. Sebelum menahan haus dan lapar, kita diingetin dulu untuk menyiapkan tenaga dengan sahur. Walaupun sahur itu tidak wajib melainkan sunnah, tapi dengan kita menyantap sahur, kita sudah nabung pahala, dapet barokah, dapet shalawat dari Alloh langsung dan para malaikatnya yang taat-taat itu pula. Makanya, manfaatkan waktu sahur kita dengan banyak berdoa.



Karena kenyang sehabis sahur, biasanya kita suka merasa ngantuk. Tahan dulu ya Sisterfillah. Jangan sampai setelah  shalat shubuh kita kebablasan tidur. Padahal pahala umrah dan haji menanti, seperti sabda Rasulullah berikut: 

“Barangsiapa yang shalat shubuh dengan berjama’ah kemudian dia berdzikir kepada Allah Ta’ala sampai terbitnya matahari lalu dia shalat dua raka’at, maka pahalanya seperti pahala berhaji dan ‘umrah, sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. At-Tirmidziy no.591)



Tips dari kami agar tetap segar saat shubuh adalah dengan mandi. Kadang banyak diantara kita yang males banget buat mandi di waktu ini, dengan alasan “dingin”lah, ngantuk lah, dan banyak diantara kita yang lebih milih untuk tidur-tiduran atau nonton televisi setelah selesai menyantap sahur. Padahal kalau kita telaah lebih jauh lagi banyak faedah yang kita dapetin.

Selain menghindari ngantuk, menurut penelitian, ternyata mandi pagi dengan air dingin tiap hari dapat memberikan efek baik terhadap gejala-gejala depresi loh. Dengan pikiran yang bahagia dan tubuh yang sehat dapat menjaga keremajaan kulit kita dan menambah kecantikan kita. gak percaya?? Cobain aja.. ^_^.

Sisterfillah yang cantiknya luar dalam, jangan sampai kita sia-sia kan bulan Ramadhan kita ya sisterfillah, rajut terus semangat kita untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala dari waktu sahur hingga berbuka. Dari mulai kita membuka mata, hingga kita terlelap. Semoga Sharing kali ini bermanfaat untuk kita semua.






Contributor: Andriani Fath
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Reference: alodokter com

Monday, June 6, 2016

Be Productive In Ramadhan




Ramadhan adalah momentum kemenangan. Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW beserta para sahabat memenangkan Perang Badr saat mereka tengah menjalankan ibadah Ramadhan. Ada kekuatan luar biasa yang menjadi kunci kesuksesan, yaitu keyakinan pada Allah, satu-satunya Rabb dan Penolong. Pasukan muslimin yang berjumlah hanya sepertiga dari pasukan kafir bisa keluar sebagai pemenang. Jangan bayangkan sebaliknya, kalau sahabat bermalas-malasan karena lemas akibat puasa atau meminta perang ditunda hingga selesai Ramadhan.   

Ramadhan tidak pantas dijadikan alasan untuk mengendurkan produktivitas umat muslim. Sayangnya, masih ada diantara kita muslimah justru merasa letih menjalani bulan Ramadhan. Kok bisa? Iya, ini bulan sibuk soal menu makanan berbuka, jadwal ifthor bersama, belanja pakaian dan kue lebaran, berburu tiket mudik, ditambah pekerjaan rumah/kantor yang serasa tidak kenal puasa. In syaa Allah, tahun ini kita akan mulai merancang Ramadhan yang produktif bukan sekadar penuh kesibukan.

Mohammed Faris—lebih dikenal sebagai Abu Productive mengenalkan konsep produktivitas muslim selama bulan Ramadhan. Muslim harus mampu memanfaatkan momen Ramadhan untuk meningkatkan produktivitas dalam lingkup ruhiyah, jasmani, dan sosial. Yuk, kita bahas strategi untuk mewujudkannya!



Produktivitas Ruhiyah
Produktivitas ruhiyah adalah inti dari ibadah Ramadhan. Produktivitas ini akan mengantarkan kita pada pencapaian barakah dalam keluarga, pekerjaan, kekayaan, kesehatan, waktu, dan apapun yang kita miliki.
Awali ibadah Ramadhan dengan niat yang lurus karena Allah SWT dan sertai dengan doa agar Allah SWT memudahkan segala ibadah kita. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa kita. 

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku, agar mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. Al Baqarah : 186)

Selanjutnya, buatlah target ibadah pribadi—tilawah Qur’an, shalat berjama’ah, shalat sunnah, dsb. Jadikan Ramadhan sebagai ajang untuk meningkatkan ibadah kita. Perbanyak interaksi dengan Al Qur’an. Ini kan bulan perayaan diturunkannya Al Qur’an. Al Qur’an yang dibaca saat bulan Ramadhan akan meninggalkan jejak teristimewa bagi setiap pembacanya. Khusus muslimah, rencanakanlah aktivitas pengganti ibadah wajib di masa haid. Ada baiknya, setiap malam sebelum tidur, kita sudah merancang jadwal aktivitas esok hari. Ingat, prioritaskan waktu Ramadhanmu untuk meningkatkan hubungan dengan Allah.

Produktivitas Jasmani

“Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah” (HR. Muslim).
Hadits tersebut cukup jelas menggambarkan betapa Rasulullah mencintai pribadi yang sehat dan kuat. Apalagi seorang muslimah seringkali memiliki banyak peran dalam keluarga maupun masyarakat. Muslimah juga harus kuat!

Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa puasa itu baik bagi kesehatan. Namun, jangan lengah dan perhatikan tips berikut agar badan tetap sehat dan produktif kala berpuasa Ramadhan.

1.      Atur waktu tidur
Tidurlah lebih awal—setelah shalat Isya, sehabis tarawih. Jika ada pekerjaan penting yang harus diselesaikan, lakukan sebelum atau sesudah waktu fajar. Tubuh akan terasa lebih segar.
Tidur siang sekitar 20 menit sebelum atau sesudah waktu dzuhur dapat mengembalikan tenaga kita. Jika sedang berada di kantor, manfaatkanlah waktu istirahat dan pilih tempat yang tidak mengganggu aktivitas orang lain.
 
2.      Jaga asupan makanan
Jangan tinggalkan sahur. Ini adalah waktu yang penuh keberkahan dan disunnahkan Rasulullah SAW. Pilih menu makanan seimbang dan sederhana, baik saat sahur maupun berbuka. Sediakan kurma dan air putih untuk berbuka. Selain disunnahkan, makanan ini juga terbukti baik bagi orang yang berbuka puasa.

3.      Tetap berolahraga, meski ringan
Tubuh kita mungkin tidak terbiasa menjalankan aktivitas sehari-hari sambil berpuasa. Sesekali lakukan perenggangan pada anggota tubuh di sela aktivitas. Jika ingin, lakukan olahraga ringan jelang waktu berbuka puasa.

Produktivitas Sosial
Selain produktif secara ruhiyah dan jasmani, kita juga perlu meningkatkan produktivitas sosial di bulan penuh keberkahan ini. Ramadhan dapat menjadi peluang bagi diri kita untuk mengasah kesabaran, kedermawanan, silaturahim dan kepedulian serta pelayanan pada masyarakat. 
Luangkan harta, waktu, bahkan diri kita untuk terlibat dalam aktivitas sosial masyarakat juga syiar Islam. Banyak bersedekah dan jangan lewatkan kewajiban zakat fitrah atau zakat lainnya yang telah memasuki nisab. Memberi makan orang berbuka puasa atau menghadiri ifthor jama’i, asal jangan sampai melalaikan ibadah wajib dan sunnah. Aktif dalam kegiatan di masjid dan lingkungan dalam syi'ar Islam bukan sekadar sibuk dengan ibadah pribadi. Semua aktivitas ini adalah wujud rasa syukur pada Allah SWT.

Ramadhan produktif ternyata tetap Ramadhan yang padat. Namun, dengan semangat produktivitas dan tetap menjaga niat karena Allah SWT semata, in syaa Allah kita tidak termasuk muslimah yang melewatkan Ramadhan dengan kelelahan dan kesia-siaan. 
Siap untuk Ramadhan yang produktif? Yuk!



Contributor:
Oktina Dyah Emilda Sundari
Meidhita Anjani Dewi
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi