Wednesday, September 28, 2016

Must Have Item: Black Abaya

Assalamu'alaikum Dear Sisterfillah,

Tidak terasa musim Haji telah berlalu. Alangkah bahagianya ketika suatu saat nanti kita bisa merayakan Idul Adha di tanah suci sekaligus melaksanakan ibadah haji, ibadah yang dalam shahih Bukhari & Muslim disebutkan sebagai jihad yang paling utama bagi wanita. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala mampukan kita untuk bisa merasakan nikmatnya haji yang mabrur.


‘Aisyah radhiallahu ‘anha bertanya kepada Rasulullah shallalallahu ‘alaihi wa sallam,

يَا رَسَوْلَ اللهِ، هَلْ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ؟ قَالَ:

Wahai Rasulullah, apakah ada jihad bagi wanita?” Beliau menjawab, “Jihad yang tidak ada peperangan di dalamnya, yaitu haji dan umrah.”

Sunan Ibni Majah II/968, no. 2901



Berhaji bukan hanya perkara niat, perlu persiapan yang matang agar dapat ibadah berjalan dengan baik. Bagi wanita, pakaian syar'i adalah salah satu hal yang perlu dipersiapkan selain perlengkapan lain saat berhaji. Abaya bisa menjadi salah satu pilihan pakaian yang bisa dikenakan saat berada ditanah suci. Pakaian yang identik dengan budaya timur tengah ini dipilih karena alasan syar'i dan mempermudah aktivitas ibadah. 
 

Pakaian dengan potongan yang longgar dan seringkali berwarna gelap ini telah bertransformasi menjadi pakaian yang tak hanya digandrungi oleh masyarakat timur tengah saja. Bahkan seperti dilansir oleh Style(dot)com/Arabia, rumah mode dunia "Dolce & Gabbana" secara resmi meluncurkan koleksi abaya pada tahun awal tahun 2016 dengan pilihan warna netral serta detil lace dan print. Di indonesia sendiri, abaya atau dikenal pula dengan nama gamis tentunya sudah tidak asing lagi, bahkan tersedia dengan pilihan model up to date dan warna yang sangat beragam.


Dari berbagai pilihan abaya saat ini, tim SLS akan mengulas salah satu abaya yang sepertinya tepat dijadikan must have item for muslimah, yaitu black abaya. Berikut adalah beberapa hal menarik mengenai abaya hitam atau black abaya, here we go:




Easy to mix and match for any occasion


Layaknya little black dress yang menjadi item wajib bagi pencina fashion, black abaya juga bisa dijadikan item wajib bagi muslimah karena warnanya yang netral sehingga sangat mudah dipadu-padankan dengan hijab ataupun outerwear untuk kegiatan sehari-hari. Tidak perlu khawatir akan  terlihat "menakutkan" karena menggunakan item serba hitam ini, pilihan hijab berwarna kontras, hijab bermotif cerah atau outerwear longgar berlengan 7/8 adalah salah satu solusinya. put your smile on to complete the look


Black never goes wrong. Salah satu trik agar abaya hitam selalu bisa dijadikan pilihan outfit adalah dengan menyesuaikan bahan abaya yang akan digunakan dengan waktu dan acara yang akan kita hadiri. Untuk aktifitas santai sehari-hari, abaya berbahan cotton atau polyster bisa menjadi piihan tepat. sedangkan abaya berbahan satin bisa dikenakan untuk acara formal dengan menambahkan aksen renda atau payet minimalis pada abaya dengan warna senada.




Simple and classic 


Sejalan dengan adab berpakaian bagi muslimah, abaya hitam hadir dengan memberi kesan sederhana dan klasik bagi penggunanya. Hitam sebagai warna netral seolah tak akan lekang oleh waktu (timeless) dan akan selalu ada dalam berbagai karya fashion yang terlihat sangat dinamis dan terus berkembang. Black is never out of date, right?


Abaya hitam dengan siluet longgar tanpa membentuk tubuh, ditambah dengan cutting atau potongan abaya yang clean tanpa layer  yang berlebihan, akan mempermudah muslimah yang sering melakukan aktifitas yang dinamis namun tetap terlihat syar'i dan sederhana.




Black save our day


Ada yang punya pengalaman terkena noda makanan, make up atau bekas oli ketika sedang beraktivitas? Atau parahnya lagi ketika abaya yang kita kenakan tanpa sengaja tersangkut eskalator di mall. Nah ditengah kejadian tak terduga tadi, paling tidak warna hitam akan menyelamatkan kita ketika tidak bisa langsung mengganti pakaian namun masih ada acara yang harus kita hadiri. Setidaknya noda-noda tadi tidak akan terlalu terlihat pada warna gelap setelah sebisanya dibersihkan.

Semoga ulasan kali ini bermanfaat ya Sisterfillah. Sebagai penutup, ada quote menarik yang dikutip dari salah satu designer fashion  berikut ini:

" You can wear black at any time.

You can wear it a any age.

You may wear it for almost any occasion."



Love,

SLS Team



Contributor: Dwi Purwani, Andriani Fath

Syariah Advisor: Fathimah Syauqi

Editor: Anisa Muthiah

Tuesday, September 20, 2016

Belajar Pengorbanan yang Benar dari Kisah Penyembelihan Ismail



Assalamualaikum Dear Sisterfillah,

Pengorbanan, seringkali dilihat dan dirasakan sebagai sesuatu yang menyakitkan bahkan memberatkan. Tapi benarkah?

Sepertinya Allah ingin kita belajar dari Nabi Ibrahim. Bahwa pengorbanan itu bukanlah sesuatu yang menyakitkan dan memberatkan tapi sesungguhnya itu adalah bukti cinta kepada sosok yang kita cintai.


Pengorbanan dalam Rumah Tangga

Tidak jarang bahkan sering, dalam kehidupan sehari-hari kita mengorbankan suatu hal untuk kebaikan yang lain. Terutama dalam rumah tangga, pengorbanan sungguh adalah suatu hal yang tak terelakkan. Mungkin ada Sisterfillah yang dalam pernikahannya harus berkorban meninggalkan keluarga tercinta untuk hidup bersama suami di tempat yang jauh dari keluarga. Mungkin ada diantara Sisterfillah juga yang mengorbankan karir yang sudah dijalani untuk mengurus anak. Atau mungkin ada juga Sisterfillah yang mengalami kesulitan beradaptasi dengan suami sehingga merasa harus "berkorban" hati dan selalu mengalah.

Bagaimana sebenarnya Islam mengajarkan kita menghadapi pengorbanan?




Belajar Cara Menghayati Pengorbanan dari Kisah Penyembelihan Ismail

Sisterfillah.. Karena sungguh Allah memandang pengorbanan ini sebagai suatu yang mulia, maka Allah mengabadikannya dalam kisah penyembelihan Nabi Ismail A.S. yang tertuang di dalam Al-Qur’an Surah As Shaffat ayat 100-111. Dari ayat Al-Qur’an tersebut mari kita belajar bagaimana menghayati pengorbanan yang dijalani, seperti yang digambarkan Allah dalam kisah pengorbanan Nabi Ibrahim yang rela menyembelih anak yang dicintainya untuk Allah Subhana wa Taala.



1. Dalam Pengorbanan Kita tidak Sendiri

Dalam suatu pengorbanan, kadang kita merasa sendiri. Kita merasa sebagai pihak yang tersakiti. Hal ini tidak jarang memberatkan hati kita bahkan dapat berpengaruh kepada kondisi fisik maupun psikologis. Padahal sebenarnya dalam sebuah pengorbanan, kita tidak pernah sendiri. Secara sadar ataupun tidak sadar, ada pihak lain yang akan merasakan pengorbanan kita dan nantinya akan membalas pengorbanan kita itu.

… Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

(As Shaffat: 105)

2. Dalam Pengorbanan Harus Ada Komunikasi

Dalam kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim, terjadi komunikasi antara Allah dan Nabi Ibrahim.



Lalu Kami panggil dia, “Wahai Ibrahim!, sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu”.  (As Shaffat : 104-105)



Dari ayat tersebut terihat jelas, bahwa setelah pengorbanannya, bahkan Allah berkomunikasi kembali dengan Nabi Ibrahim. Hal ini menggambarkan bahwa komunikasi adalah sesuatu yang wajar bahkan perlu untuk dilakukan.



Dalam pengorbanan, kita bisa menyampaikan kepada pasangan kita (jika pengorbanan terjadi dalam rumah tangga), mengenai hal-hal yang memberatkan hati kita atau apapun itu, dengan cara yang baik. Dalam pengorbanan, kita tidak melulu harus diam dan menyimpan segala keluh kesah sendiri. Dalam pengorbanan, semestinya kita membangun pola komunikasi yang sehat sehingga pengorbanan tidak lagi menjadi hal yang menyakitkan.



3. Dalam Pengorbanan Harus ada Elemen "Kepasrahan"

Tidak boleh tidak, penghayatan “kepasrahan” harus ada di dalam pengorbanan yang dijalankan. Dengan begitu pengorbanan yang dilakukan akan mendatangkan kebaikan lainnya.



Maka ketika keduanya telah berserah diri…

(As Shaffat : 103)

Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.

Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, “Selamat sejahtera bagi Ibrahim”.

Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

(As Shaffat : 107-110)


4. Dalam Pengorbanan Harus ada Elemen "Kepercayaan"

Dalam pengorbanannya, Nabi Ibrahim bersama dengan Ismail. Elemen “kepercayaan” ini terutama dikuatkan oleh pernyataan Nabi Ismail,



….“Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”.

(As Shaffat : 102)



Saat kita memiliki kepercayaan, bahwa pengorbanan dilakukan di atas sesuatu yang benar, maka pengorbanan yang dijalani akan menjadi pengorbanan yang sehat.





Sisterfillah.. Semoga dengan memahami hal ini, pengorbanan yang dijalani dan dihayati kini tidak lagi menjadi hal yang menggerogoti hati tapi justru memperkaya hati, karena pengorbanan adalah bukti cinta yang mendalam di hati, dan ada Allah diantaranya. Maka, adakah yang lebih indah dari ini?



Love,

SLS Team



Contributor : Vita Oktavianty, M.Psi, Psikolog

Syariah Advisor: Fathimah Syauqi

Editor : Anisa Muthi’ah

Monday, September 12, 2016

Tips Memilih dan Mengolah Daging Segar



Assalamu’alaikum Dear Sisterfillah,



Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H :)

Memasuki tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah, tepatnya tanggal 12 September hari ini, kita memperingati Hari Raya Idul Adha 1437 H yang bertepatan dengan ibadah haji di Makkah Al – Mukarramah, dan karena itu juga disebut dengan Hari Raya Haji atau Hari Raya Qurban.



Dalam Al Majmu’ (8: 364-366), Imam Nawawi berkata, “Syarat sah dalam qurban, hewan qurban harus berasal dari hewan ternak yaitu unta, sapi dan kambing. Termasuk pula berbagai jenis unta, semua jenis sapi dan semua jenis kambing yaitu domba, ma’iz dan sejenisnya.” Terkait pembahasan daging, pada kesempatan kali ini kami mencoba untuk memberikan beberapa tips memilih dan mengolah daging halal segar.



1.    Hanging


Ketika membeli daging di pasar, pilihlah daging yang digantung daripada daging yang diletakkan di container. Hal ini untuk menghindari mendapatkan daging dengan kadar air yang banyak akibat dari banyaknya asupan air yang diberikan pada hewan sebelum disembelih atau pada daging sembelihan itu sendiri yang disuntikan cairan. Pastikan daging tersebut bingkas (elastis), ketika ditekan permukaan daging akan cepat timbul lagi seperti semula.



2.    Warna

Daging halal segar memiliki warna merah cerah. Tapi harus hati – hati ketika memilihnya karena bisa jadi daging tersebut sudah diberi karbon monoksida untuk mempertahankan warna. Baiknya perhatikan ketahanan warna pada daging tersebut. Sebaliknya, daging dengan warna coklat kemerahan menandakan daging tersebut sudah tidak bagus, akibat terkontaminasi oleh oksigen karena terlalu lama diletakkan dalam suhu ruang atau sudah di bekukan sebelumnya.







3.    Tidak Berbau


Daging halal segar hampir tidak berbau. Jika membeli daging dalam kemasan, perhatikan apakah daging berbau apek yang disebabkan oleh proses oksidasi pada saat pengemasan ketika kelembaban dihilangkan (vacuuming).



4.    Do Not Wash!

Point penting ini seringkali diabaikan. Seperti yang dilansir oleh USDA’s Food Safety and Inspection Service, mencuci daging mentah dapat menimbulkan kontaminasi silang. Bakteri pada daging akan mati pada suhu panas disaat proses pemasakan. Disarankan penggunaan tisu untuk membersihkan permukaan daging yang kotor. Jika terpaksa harus mencuci daging, setelahnya harus disimpan di dalam kulkas untuk menghindari kontaminasi lebih lanjut.



5.    Meat Fibers


Perhatikan serat daging saat memotongnya. Pastikan Sisterfillah memotong serat daging secara berlawanan atau melintang dari arah serat daging tersebut. Hal ini penting agar bentuk daging tetap baik saat dimasak dan empuk.



6.    Tenderizing

Banyak cara untuk membuat daging menjadi empuk yang pasti sudah banyak Sisterfillah ketahui. Yap! Beberapa caranya adalah dengan memukulnya dengan meat hammer, melumuri daging dengan zat asam seperti nanas dan air lemon atau dibungkus dengan daun pepaya. Kami sarankan untuk marinated (membumbui) daging dan diamkan selama dua jam atau semalam, selain mengempukkan, metode ini dapat menambah rasa pada daging.



Semoga bermanfaat ya Sisterfillah J



Love,



SLS Team



Contributor: Adinda Putri Palupi

Syari’ah Advisor: Fathimah Sauqi

Editor: Anisa Muthi’ah

Reference: www rumaysho com

Book : Great Meat by Dave Kelly